Sabtu, 05 Februari 2011

Penipuan LSM N7W Pulau Komodo

Penjelasan Panjang Lebar Jero Wacik Soal Polemik Pulau Komodo
Rachmadin Ismail : detikNews
detikcom - Jakarta, Pulau Komodo menjadi pusat perhatian kembali tatkala Yayasan New7Wonders mengancam akan mengeliminasi salah satu lokasi eksotik di Indonesia itu. Lalu bagaimana ceritanya Kemenbudpar menolak tawaran yayasan agar Indonesia menjadi tuan rumah acara puncak New7Wonders?

Menbudpar Jero Wacik buka suara atas masalah ini. Pria yang selalu tampil kelimis itu menjelaskannya usai menghadiri rapat paripurna di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (2/2/2011).
“Awalnya itu ada yayasan dunia, LSM, dia membuat gerakan new seven wonder kemudian seluruh dunia diminta mengajukan 3 objek taman nasional yang aneh dan menarik untuk dijadikan new 7 wonder. Kita mengajukan komodo, Anak Krakatau dan Danau Toba. Danau toba itu kan aneh dan letusannya luar biasa.”
“Setelah diajukan bayar US$ 200. Jadi untuk 3 itu kita bayar 600 dollar. setelah bayar dia (Yayasan New7Wonders-red) survei. Waktu dia survei yang dianggap unik dan tidak ada lagi di dunia adalah komodo.”
”Karena tamannya bagus dan komodo tidak ada lagi di dunia. Itu lah yang dipilih oleh dia untuk di-vote, lalu diumumkan. Nah masuklah itu di websitenya Yayasan New7Wonders. Terus sedunia vote. Saya juga bikinlah vote ke mana-mana termasuk kalau pameran.”
”Lalu diumumkan oleh yayasan itu kalau komodo masuk final. Kita senang dan kita makin gencar promosi. Lalu sudah masuk katanya 28 besar. Nah Desember kemarin datang surat agar Indonesia jadi tuan rumah deklarasi pada 11-11-2011.”
"Wah kalau di Indonesia saya langsung naksir. Tapi persyaratannya berat, harus membayar US$ 10 juta begitu kita bilang iya. Lalu untuk pelaksanaan pengumuman itu dihitung USD$ 35 juta. Nah jadi total kita harus membayar US$ 45 juta atau sekitar Rp 400 miliar.”
“Saya hitung-hitung, karena saya juga mantan pengusaha. Berfikir layak nggak mengeluarkan Rp 400 miliar lebih untuk jadi tuan rumah yang belum tentu menang. Saya berhitung nggak nuntuti, berat hati. Walaupun saya ingin tetap mempromosikan pulau komodo.”
”Karena saya bilang tak bisa, mereka bilang kalau Indonesia tak mau jadi tuan rumah kita bisa delete. Saya heran karena kalau Indonesia tidak mau kan ada 27 negara lain. Kita masih bisa bersaing masuk 7 besar.”
”Mereka mengancam Indonesia kalau tak mau jadi tuan rumah kita hilangkan komodo. Lalu saya jawab, suratnya baru hari ini tidak bersedia karena terlalu mahal. Nasionalisme saya bangkit juga. Masak diancam-ancam LSM tak jelas gitu. Keabsahan LSM itu juga belum tentu kredibel. Karena diancam-ancam rasa kebangsaan saya bilang tak mau.”
“Tanggal 7 nanti mereka bilang akan divonis. Tapi menurut saya, tenang saja lah. Toh komodo semenjak rame-rame itu makin terkenal. semenjak tahun 2007 setelah digembar gembor kunjungan ke sana naik 400 persen.”
Copas dari Detik.com
Ini kira kira sama dengan modus penipuan yang ngirim ucapan selamat dan kupon hadiah barang-barang elektronik, yang kalo kita mau ambil hadiah tersebut, ternyata harus membayar sejumlah uang dulu atau membeli produk tertentu dulu. Atau kalau dalam dunia pendidikan modus sejenis juga muncul dalam pemberian gelar Honoris Causa.
Nah kalau LSM setingkat new 7 wonder bisa menggunakan modus seperti yg disebutkan diatas, jangan jangan terinspirasi oleh penipu-penipu yang ada di Indonesia?

Waduh trik lama tuh kalau mau nipu seperti itu.. Kok bisa yah ngancam-ngancam ke sebuah negara.. Tuntuk aja pak menteri..!!

Source: Blog Aladiw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar